Kembang- Setelah beberapa kali pertemuan, FKPT (Forum Komisariat Pantura Timur) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia memupuk spiritual para kadernya dengan mengadakan Pelatihan Basis.
Nur Sahrul, Ketua Panitia memberikan sambutan dalam Pelatihan Basis Aswaja, di Kembang, Jepara kemarin. |
FKPT yang merupakan sebuah forum koordinasi pengurus komisariat-komisariat dari 7 kabupaten di wilayah pantai utara Jawa Tengah sebelah timur yang meliputi Jepara, Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Rembang dan Blora mengadakan Pelatihan Basis Aswaja sejak kemarin (23/12) di gedung MWC NU Kembang Jepara, sebagai hasil rekomendasi pada pertemuan yang terakhir kali di gedung muslimat NU Tanjung Kudus beberapa bulan yang lalu.
Pelatihan basis ini sedikit berbeda dengan pelatihan-pelatihan basis sebelumnya, kali ini lebih menekankan pada aspek spiritual, yakni ahlus sunnah wal jama’ah (Aswaja) yang merupakan salah satu unsur ideologi yang diusung PMII ini sendiri.
Tidak tanggung-tanggung, pemateri yang dihadirkan dalam pelatihan ini adalah tokoh-tokoh yang punya cappable dalam mengajak para kader PMII lebih memahami Aswaja dalam kerangka pikir dan pengaplikasiannya. Aswaja bukanlah hanya dalam teori belaka, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana penuturan Nur Sahrul, Ketua Panitia “Pelatihan ini, FKPT adakan sebagai jawaban atas analisa kami terhadap perkembangan karakter kader. Diakui atau tidak, arus globalisasi dan dunia modern semakin menggerus dan meracuni karakter dan perilaku remaja sekarang, tak terkecuali kader PMII disini. Maka dari itu, agenda ini sebagai stabilizer-nya”.
Pelatihan yang mengusung tema “Membumikan Basis Aswaja dengan Dzikir, Fikir dan Amal Shaleh” ini diikuti puluhan peserta delegasi dari kota-kota di pantura timur. Konsep yang ditawarkan FKPT pada pelatihan basis ini merupakan inovasi baru untuk lebih menunjang dan memenuhi kebutuhan kader dan masyarakatnya. Sisi spiritual di kalangan remaja sekarang ini, menjadi hal yang tidak asyik lagi untuk dipelajari, apalagi ditekuni. Kerinduan akan masyarakat yang religius, perilaku yang toleris, sosial yang harmonis menjadi point penting yang harus segera dipenuhi oleh setiap elemen masyarakat yang mengidam-idamkan baldatun thayyibatun.
“Membekali para kader dengan pemahaman substansi Aswaja adalah hal mutlak yang harus kami lakukan, sebagai warga pergerakan nahdliyyin juga aktifis kampus, agar kaum muda tidak menjadi budak kapitalis dan borjuis” tambah Nur Sahrul.
Selama 4 hari peserta Pelatihan digembleng dengan rumusan-rumusan ke-aswajaan berikut supremasinya, sebagai bekal mereka mengawal masyarakatnya nanti, masyarakat humanis dan peka terhadap masalah yang muncul di sekitarnya.[]
Penulis : Makmun Aryadi
Koordinator Biro Pers dan Jurnalistik
PMII Komisariat Ratu Kalinyamat Jepara
Mobile : +62 8564 0988 491
Email : aryoardhi24@gmail.com